Banyak orang disekitar kita sering kali mengklaim seseorang yang
tidak pandai dalam melakukan sesuatu sebagai seorang yang bodoh. Begitupun
sebaliknya, ketika ada orang yang pandai dalam melakukan suatu hal maka ia akan
disebut sebagai orangyang pintar. Sangat jelas perbedaan antara orang bodoh
dengan orang yang pandai, mulai dari segi perbuatannya atau akhlaknya, kegiatan
sehari-harinya, penampilan fisiknya serta kepribadiannya.
Di dalam Islam derajat orang yang memiliki ilmu dibandingkan dengan
orang tidak memiliki ilmu sangat lah jauh perbedaannya. Bahkan di dalam kitab Ta’limul
Muta’allim disebutkan bahwa perbedaan antara orang ‘alim dengan orang bodoh
ibarat orang yang masih hidup dengan orang yang sudah mati. Orang bodoh ketika
masih hidup sudah dianggap sebagai orang yang mati, walaupun jasadnya masih
berjalan di atas bumi ini akan tetapi sejatinya adanya dia di bumi ini seperti
tidak adanya dia di dunia ini (wujuduhu ka adamihi). Bagaimana tidak,
orang yang bodoh ketika masih hidup, pastinya akan melakukan hal yang tidak ada
manfaatnya, karena dia tidak tahu mana yang baik dan mana yang buruk, apakah
ini bermanfaat atau tidak dia tidak tahu karena ia tidak tahu akan ilmunya.
Semua itu berbanding berbanding terbalik dengan orang ‘alim,
walaupun ia sudah tidak lagi hidup di dunia ini, akan tetapi sejatinya ia tetap
selalu hidup. Itu semua dikarenakan ilmu yang sudah ia ajarkan masih tetap
lestari di atas muka bumi ini, sehingga ia dikenang selama-lamanya dalam diri
orang yang mendapatkan pengetahuan darinya. Selain itu kepribadian baik yang
selalu ia tampilkan sebagai hasil dari keilmuan yang dimilikinya juga akan
selalu
EmoticonEmoticon